Isnin, 15 Ogos 2011

Belahan Jiwa

CINTA adalah anugerah sekaligus rahsia Allah SWT, sedangkan mata adalah penuntun dan hati adalah pendorong. Nikmatnya pandangan hanya dipunyai mata, sedangkan kenikmatan pencapaian hanya dipunyai hati dan pandangan. Keduanya adalah kawan sejati yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak akan di pisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Gelisah, duka dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Titisan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.

Duka yang datang kerana kerinduan yang sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh bisa berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwanya berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Keinginan bertemu pasangan dan belahan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah dari manusia? Semua itu hadir tanpa disedari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula jika setiap wanita ingin menjadi seorang isteri dan ibu yang baik menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang soleh dan solehah.

Duhai dunia, betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.

Allah SWT telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga ketaatan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah.

Janganlah diri mu bersedih lalu menangis di setiap penghujung malam kerana tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa belahan hati. Menangislah kerana air mata permohonan kepadaNya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa.

Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah SWT. Siramlah selalu hati ini dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian yang terus panjang.

Wahai jiwa, bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Kerana sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwa mu pun telah di tuliskanNya, hanya ikhtiar pembangkit motivasi jiwa. Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang.

Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah wahai hati, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa. Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Songsonglah hari bahagia nan suci. Meriahkan dunia ini dengan senyuman. Wallahua'lam

... Ibu Nora ...
15/08/2011.. 3.41pm

Tiada ulasan: